Cantik Yang Waspada

1:06 AM


Belakangan ini cerita-cerita pelecehan seksual banyak dibicarakan di media sosial. Buat beberapa pembaca, cerita-cerita seperti ini bikin marah, takut, juga geleng-geleng kepala. Buat beberapa yang lain, mereka mulai mencari yang salah. Menuding si korban sampai menceramahi si korban atas nama Tuhan, tiap orang dengan versi keadilannya sendiri.

Gue tau blog ini tempat kita berbincang tentang rambut keriting, tapi lebih dalam dari itu, kita juga ngomongin kecantikan. Kecantikan yang bisa disalah artikan, dan dijadikan alasan tidak kekerasan tersebut.

Gila nggak? Seseorang yang cantik, yang adalah karya Tuhan, yang mengekspresikan dirinya dengan tulus malah membawa respons negatif dari orang lain. Respons negatif seperti ingin dimiliki, ingin dirusak, ingin jadi baki penumpahan nafsu sejenak. Apakah salah menjadi cantik? Apakah salah menjadi perempuan?

Ini bukan lagi soal baju apa yang dipakai oleh korban. Toh banyak pelecehan seksual terjadi pada orang-orang dengan baju tertutup. Kita juga nggak bicara soal perempuan yang jalan kaki sendirian di malam hari, toh siang bolong di bus yang penuh bisa terjadi juga. Kita bicara soal kecantikan dan mata yang melihatnya.

Mata itu adalah jendela hati, bukan? Apapun yang kita lihat akan diprosesnya sesuai dengan kondisi hati. Saat hati dipenuhi oleh kekerasan, ide-ide maksiat lah yang akan terbesit dengan mudah.

Kita juga bicara tentang cara seseorang melihat nilai orang lain. Apakah perempuan itu seseorang dengan tubuh, jiwa, dan roh? Seseorang dengan pemikiran dan perasaan? Atau dia hanya seonggok daging hidup? Sebuah obyek tanpa hak?

Gue rasa kita nggak butuh pendidikan yang cermelang untuk melihat orang lain sebagai individu yang setara dengan kita. Cuma butuh empati dan rasa kemanusiawian yang standar.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai aksi preventif tidak kekerasan seksual? Pendidikan. Ajarin anak-anak cowok kamu untuk memandang wanita sebagai manusia, bukan obyek, apalagi mangsa. 

Saat ada temen yang punya pemikiran kolot soal korban pelecehan seksual, mulai ngobrol sama dia. Jangan jadiin ajang marah-marah, tapi bukalah diskusi yang kalem dan membangun.

Dari sisi perempuan juga harus diajarkan untuk nggak nge-judge perempuan lain karena pakaian dan cara perempuan lain mengekspresikan diri. 

Ajari anak-anak perempuanmu bahwa kecantikan itu nggak selalu kasat mata. Kecantikan muncul dari rasa percaya diri karena anak itu tau nilai dirinya. Kecantikan itu semakin merekah saat ia berhasil mengabaikan olok-olok, tetap berjuang walau dianggap ecek-ecek, dan berani membela nilai-nilai yang ia percayai.

Ajari teman-teman keriting kita bahwa kecantikan redup saat ia tak dinikmati empunya-nya. Lestarikan rambut naturalmu, lestarikan warna kulit naturalmu. Tinggalah nyaman dalam kesederhanaan tubuhmu sendiri.

Suarakan nilaimu lewat opini, lewat pertanyaan, lewat mendengar yang berbeda pendapat. Kalau kita berhenti bersuara, yang lemah tak pernah tau ada yang berjuang untuknya disini. 

Mari saling menjaga, mari saling menolong. Kita kuat kalau kita bersama.

More Curly Stories

0 comments